Tulisan ini dibuat untuk melengkapi
tulisan pertama berjudul Setelah pencabutan gigi berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul menanggapi tulisan tersebut.
Setelah pencabutan, di dalam rongga
mulut ada luka yang terbuka. Luka dalam rongga mulut memang terlihat besar,
karena ada rongga bekas gigi “menancap”. Namun jarang sekali dokter gigi
melakukan penjahitan pada luka bekas pencabutan karena memang tidak diperlukan.
Lubang yang ditinggalkan merupakan lubang alamiah, tidak seperti lubang bekas
peluru yang menancap pada kulit, misalnya. Jadi tidak perlu dijahit.
Luka yang disebabkan karena pencabutan gigi merupakan luka yang paling cepat sembuh dibandingkan luka-luka di bagian tubuh yang lain. Hal ini disebabkan karena luka di dalam rongga mulut terus berkontak dengan air ludah yang mengandung bahan-bahan alami untuk menyembuhkan dan memulihkan luka.
Setelah pencabutan, biasanya rongga
bekas gigi ditekan dengan tampon atau kapas. Efek tekan didapat dengan cara
menggigitnya selama 1 jam. Tujuan penekanan ini adalah untuk menutup
pembuluh-pembuluh darah kapiler sehingga darah tidak keluar lagi. Setelah 1
jam, perdarahan akan berhenti. Di
permukaan terluar luka akan terbentuk beku darah. Beku darah ini
merupakan tahap awal proses penyembuhan luka.
Selanjutnya akan terbentuk jaringan baru pada lubang bekas gigi selapis demi selapis. Proses pembentukan jaringan baru umumnya selesai dalam waktu 2 sampai 4 minggu, hingga seluruh lubang tertutup. Karena beku darah merupakan bagian proses penyembuhan, beku darah ini harus dijaga agar tidak hilang. Berkumur-kumur, meludah berulang-ulang dan menghisap-hisap daerah bekas luka akan menyebabkan beku darah lepas. Kalau sampai lepas, akan terjadi perdarahan lagi. Karena itu, ketiga tindakan di atas tidak boleh dilakukan sama sekali selama 24 jam.
Selanjutnya akan terbentuk jaringan baru pada lubang bekas gigi selapis demi selapis. Proses pembentukan jaringan baru umumnya selesai dalam waktu 2 sampai 4 minggu, hingga seluruh lubang tertutup. Karena beku darah merupakan bagian proses penyembuhan, beku darah ini harus dijaga agar tidak hilang. Berkumur-kumur, meludah berulang-ulang dan menghisap-hisap daerah bekas luka akan menyebabkan beku darah lepas. Kalau sampai lepas, akan terjadi perdarahan lagi. Karena itu, ketiga tindakan di atas tidak boleh dilakukan sama sekali selama 24 jam.
Pertanyaan yang sering muncul karena
larangan ini adalah : Kalau sikat gigi, bagaimana? Kalau ada air ludah,
bagaimana? Saya mual saat menghirup bau obat di kapas, mau muntah, bagimana
nih? Kalau ada makanan masuk, bagaimana?
Menyikat gigi tetap harus dilakukan,
tapi daerah luka boleh tidak disikat untuk sementara. Setelah itu, berkumur
tanpa perlu mengocok-ngocok air di dalam mulut dan keluarkan air bekas berkumur
perlahan-lahan. Biarkan air bekas berkumur mengalir ke luar dengan cara
menundukkan kepala. Tidak perlu disemprotkan.
Begitu juga dengan air ludah. Air
ludah memang seringkali diproduksi lebih banyak setelah pencabutan. Kalau mau
dibuang, biarkan mengalir ke luar dengan menundukkan kepala. Kalau bisa
menelannya, itu lebih baik. Dan ingatlah, semakin dipikirkan, air ludah akan
semakin banyak diproduksi.
Rasa mual akibat kehadiran benda
asing di dalam mulut sebagian besar diakibatkan karena menghirup nafas melalui
mulut. Karena itu, bila mulai terasa mual, tariklah nafas dalam-dalam melalui
hidung dan lanjutkan dengan nafas teratur secara sadar. Dengan cara ini, rasa
mual biasanya akan hilang.
Bila ada makanan yang masuk ke
daerah luka, biarkan saja. Jangan mencungkilnya dengan apapun, karena tidak
terjamin kebersihannya. Makanan tidak akan masuk ke dalam lubang, karena sudah
tertutup oleh beku darah. Setelah 1 hari, pemeliharaan kebersihan mulut sudah
dapat dilakukan seperti biasa, dengan menyikat dan berkumur pada waktu yang
tepat. Jadi semua kotoran di atas luka dapat dibersihkan.
Kalau semua larangan telah
dihindari, proses penyembuhan luka akan berlangsung dengan baik. Bila setelah 2 jam pencabutan, masih ada
perdarahan sebaiknya kembali ke dokter gigi untuk mendapatkan tindakan yang
tepat. Tapi tidak perlu terburu-buru juga, karena seringkali yang diduga
sebagai perdarahan sebetulnya bukan perdarahan melainkan rembesan sedikit darah
yang bercampur air liur. Air liur biasanya meningkat produksinya bila ada benda
asing di dalam mulut. Air liur bercampur rembesan sedikit darah memberi kesan
seolah-olah ada perdarahan.
Dalam keadaan seperti ini, tidak perlu pergi ke dokter gigi, karena keadaan ini
akan pulih dengan sendirinya. Yang penting dijaga supaya rembesan tidak bertambah besar dengan tidak
berkumur-kumur dan menghisap-hisap daerah luka.
Sebagian besar pencabutan gigi tidak menimbulkan masalah berarti bila semua larangan dihindari dan tidak memerlukan penanganan khusus oleh dokter gigi sesudahnya.
Masalah yang kadang-kadangmuncul setelah pencabutan gigi
Si bungsu yang bermasalah
Sebagian besar pencabutan gigi tidak menimbulkan masalah berarti bila semua larangan dihindari dan tidak memerlukan penanganan khusus oleh dokter gigi sesudahnya.
Silakan
baca dulu sebelum bertanya di kolom komentar. Ada banyak pembaca lain yang
mengalami masalah yang mirip denganmu dan sudah saya jawab pertanyaannya. Demi
efisiensi tenaga dan waktu, pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang mirip
tidak akan saya jawab lagi.
Kalau
tulisan ini dan komentar-komentar di bawah ini belum menjawab pertanyaan Anda,
masih ada Beberapa tulisan lain di warung ini yang berhubungan dengan
pencabutan :
Setelah pencabutan gigiMasalah yang kadang-kadangmuncul setelah pencabutan gigi
Si bungsu yang bermasalah