Tampilkan postingan dengan label gigi berlubang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gigi berlubang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 September 2017

ORANG TUA PUNYA MASALAH GIGI DAN MULUT YANG BERBEDA

ditulis oleh Melinda

Menjadi ompong bukanlah bagian nasib orang tua. Dengan perawatan gigi dan mulut yang tepat dan teratur sejak muda, gigi-gigi dalam mulut akan bertahan sampai tua. Edukasi tenaga medis dan para medis dan perkembangan pesat dunia informasi digital kelihatannya berpengaruh pada peningkatan jumlah orang tua yang berhasil mempertahankan gigi-giginya, terutama di kota besar.

Ada masalah lain yang muncul pada orang tua. Proses degenerasi pada orang tua juga terjadi pada gusi. Degenerasi gusi berwujud sebagai penurunan gusi. Akibatnya sebagian akar gigi terbuka. Plak gigi akan mudah melekat pada ruang "segitiga" di antara akar gigi yang bersebelahan dan ceruk normal antara mahkota gigi dan akar. Plak adalah lapisan tipis yang mengandung sisa makanan, cairan mulut dan bakteri normal mulut. Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan radang gusi dan karies akar gigi.

Selain itu, produksi air liur pada orang tua juga menurun. Pada orang muda, produksi air liur dalam mulut sekitar 1 hingga 1,5 liter. Air liur akan menjadi media pembersih mulut alami. Air liur akan membawa endapan dalam mulut saat tertelan. Saat air liur tertelan, jumlah bakteri dalam mulut menurun drastis. Jika produksi air liur berkurang, proses pembersihan alami juga menurun dan berakibat pada kesehatan gigi dan gusi.

Karena itu, jangan tinggalkan kebiasaan merawat gigi secara tepat dan teratur. Kalau perlu, gunakan sikat gigi interdental untuk menyikat sela-sela gigi. Untuk menggantikan fungsi air liur, sering-seringlah berkumur untuk mempertahankan jumlah bakteri mulut dalam keadaan seimbang. Tentunya dengan menjaga pemasukan air minum juga. Selain itu, mengunyah permen karet bebas gula membantu merangsang produksi air liur.

 Kontrol rutin ke dokter gigi tetap diperlukan agar karies dini dapat diatasi segera. Juga untuk pembersihan karang gigi dan pelapisan fluoride pada gigi untuk mencegah karies.

Sabtu, 11 Juli 2015

GIGI KEROPOS BUKAN PENYAKIT KETURUNAN

Beberapa hari yang lalu ada seseorang berkonsultasi denganku melalui email. Karena kasusnya sangat umum terjadi, aku menuliskannya kembali di sini. Tentunya dengan persetujuan pengirim email yang namanya saya sembunyikan dan dengan sedikit perubahan dalam susunan kalimat dan menghilangkan beberapa kalimat basa-basi.

Pertanyaan :

Saya D...., 31 tahun di Semarang. Ada penyakit parah di gigi saya, yaitu gigi keropos, mudah berlubang dan mudah pecah walaupun warna tetap putih. Gangguan ini terasa sejak SMP (usia sekitar 16 tahun). Yang jadi pertanyaan kenapa gigi saya semudah itu keropos. Sejak dulu saya sudah ganti-ganti pasta gigi bertujuan merawat gigi saya,namun gigi tetap rusak juga. 5 tahun lalu setiap ada indikasi lubang, saya langsung ke dokter untuk nambal. Namun 3 tahun kemudian ada 4 gigi yang saya tambalkan malah pecah.

Sekarang pakai gigi palsu karena saya sangat menjaga estetika mengingat saya adalah seorang dosen PTS dan karyawan bumn yang harus berkumpul dengan banyak orang, Saya sudah berupaya mencegah gigi saya utuh namun tetap tidak bisa. Menurutku ini keturunan karena ibuku giginya juga patah semua ketika usia 30 an, ternyata gigi mbak buyut (nenek ibu)  juga ompong semua dan ini menurun ke nenek saya (orang tua dari ibu). Kedua kakak saya tidak separah saya. Mereka hanya ompong 2 gigi, Menurutku karena gen mereka di dominasi gen bapak yang jenis gigi bapak saya yang agak kuat. Tapi saya sepertinya mirip gen ibu dengan kondisi gigi kurang kuat.

Saya bingung juga karena dokter mengatakan bahwa penyebab gigi keropos adalah karena kurang perawatan. Kadang iri juga, ketika pulang kampung dan melihat para petani tradisional yang jarang perawatan gigi (jarang gosok gigi, apalagi ke doketer) tapi kebanyakan mereka giginya bersih dan putih tanpa cacat. Sedangkan secara nutrisi gigi saya sudah berupaya memanuhi toh hasilnya gigi tetap rusak juga.
Apakah benar ada penyakit keturunan gigi rusak seperti ini? Terima kasih dok. Kami tunggu saran dan jawabannya.

Jawaban :

Gigi keropos memang bukan penyakit keturunan. Yang mungkin diturunkan adalah kebiasaan makan dan perawatan gigi sehari-hari. Benih gigi tetap mulai terbentuk saat anak berusia 2 tahun. Saat itu, bila makanan bayi tidak memenuhi kebutuhan mineral pembentuk gigi, akan menghasilkan benih gigi yang kurang kuat. Karena itulah, susu sangat dianjurkan bagi bayi karena banyak mengandung kalsium.

Susu bukan sumber utama kalsium. Banyak makanan lain yang mengandung kalsium. Jadi meskipun orang Indonesia jaman dulu belum terlalu terbiasa dengan susu, belum tentu giginya tidak kuat jika sejak bayi sudah makan makanan yang banyak mengandung kalsium. Kebiasaan memberi jenis makanan tertentu saat anak-anak biasanya diturunkan secara tradisi. Mungkin inilah yang membuat gigimu, ibu, nenek dan mbah buyut tidak mempunyai struktur yang kuat.

Mengenai nutrisi penguat gigi. Di usiamu sekarang ini, tidak ada pengaruhnya lagi terhadap kekuatan gigi. Nutrisi pembentuk gigi hanya diperlukan saat pembentukan gigi, yaitu dari usia 2 hingga 17 tahun. Setelah itu tidak ada makanan yang dapat memperkuat gigi.

Ini baru satu kemungkinan. Hal lainnya, saat gigi sudah mulai tumbuh. Meskipun struktur gigi kurang kuat, tapi kalau pola makan dan perawatan tepat, gigi tidak akan menjadi keropos. Penyebab gigi keropos adalah sisa makanan yang melekat ada gigi. Termasuk di antaranya susu, teh manis dan camilan. Semua makanan yang mengandung karbohidrat berpotensi menyebabkan gigi keropos. Sisa makanan yang menempel pada gigi tidak selalu terlihat. Setipis dan sehalus apapun akan berpotensi menyebabkan gigi keropos.

Karena itulah, sesudah makan harus menyikat gigi. Bangun tidur bukannya "kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi", karena sesudah itu masih harus sarapan. Yang benar adalah sikat gigi setelah sarapan. Begitu juga di malam hari. Sikat gigi dilakukan sebelum tidur. Setelah itu tidak lagi minum susu atau teh manis. Di tengah waktu-waktu makan utama, jika makan camilan atau minum teh manis, sebaiknya berkumur supaya sisa makanan yang melekat lepas.

Jadi yang mungkin diturunkan di keluargamu adalah tradisi minum teh manis atau makan camilan, atau kebiasaan menyikat gigi saat bangun tidur. Gigi tetap pertama kali tumbuh di usia sekitar 6 tahun. Umumnya anak seusia itu masih belum punya kesadaran sendiri untuk menjaga kebersihan mulut. Bila anak tidak dibiasakan menjaga kebersihan gigi, gigi inilah yang pertama kali menjadi keropos. Setelah dewasa, gigi inilah yang akan lebih dulu rusak.

Gigi keropos tidak terjadi secara tiba-tiba. Mulainya dari lubang kecil yang tidak terlihat. Pada gigi tetap, kristal pembentuk gigi bentuknya seperti kerucut. Bagian atas bentuknya lancip, dasarnya melebar. Bentuk kerusakan gigi mengikuti bentuk kristal itu. Di luar kecil, makin ke dalam makin besar. Saat orang menyadari ada lubang kecil di gigi, bagian dalamnya sudah besar.

Karena sulit mendeteksi dini sendiri, maka dianjurkan untuk memeriksakan ke dokter gigi 6 bulan sekali. Sehingga kalau dijumpai lubang kecil saja, langsung ditambal sebelum bertambah besar. Anjuran ini hanya untuk orang2 yang giginya tidak ada masalah. Kalau sudah ada masalah, apalagi masalahnya banyak, seluruh masalah harus diselesaikan dulu. Baru setelah itu periksa rutin 6 bulan sekali.

Ada baiknya anda ke dokter gigi untuk membereskan seluruh gigimu, bukan hanya untuk menambal lubang gigi yang kamu temukan sendiri. Karena ada kemungkinan, sebetulnya sejak SMP itu, sudah banyak gigi dengan  lubang-lubang kecil. Namun karena tidak segera ditambal, lubang menjadi besar sehingga beberapa tahun kemudian menjadi keropos.

Mengenai orang lain di kampung yang terlihat giginya putih dan sehat, belum tentu kenyataannya seperti yang terlihat. Yang dapat terlihat saat seseorang berbicara bahkan tertawa, biasanya hanya gigi depan atas dan sedikit gigi belakang bawah. Itupun hanya satu permukaan saja. Gigi putih belum tentu tidak berlubang.


Sabtu, 03 Mei 2014

Berbagai jenis tambalan gigi

Ditulis oleh Melinda

Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini membuat para dokter gigi mempunyai banyak banyak pilihan untuk merestorasi gigi berlubang, rusak, patah bahkan yang hilang sekalipun. Para periset terus mengembangkan bahan-bahan, seperti porselen, polimer agar makin mendekati penampakan gigi asli. Termasuk diantaranya dengan pemanfaatan teknologi nano.

Bahan-bahan baru ini tidak menggantikan bahan-bahan restorasi yang sudah ada selama ini, seperti emas, alloy berbahan dasar logam dan amalgam. Hal ini disebabkan oleh kekuatan dan keawetan bahan-bahan tambalan tersebut masih diperlukan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk menambal gigi belakang yang banyak menanggung beban kunyah.


Kondisi mulut dan kesehatan umum pasien mempengaruhi jenis bahan tambalan yang dipilih, dari segi penampilan, keawetan dan harga. Selain itu di mana dan bagaimana bahan tambalan akan diletakkan, waktu dan frekuensi kunjungan yang diperlukan untuk memepersiapkan serta menambalkan gigi juga harus dipertimbangkan dalam memilih jenis bahan tambalan.

Berikut ini paparan mengenai keunggulan dan keburukan berbagai jenis bahan yang umumnya digunakan untuk menambal lubang gigi. Keputusan mengenai bahan mana yang dipilih sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter gigi sebelumnya.

Macam-macam restorasi gigi


Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.
Tambalan Amalgam


Sampai saat ini amalgam merupakan bahan tambalan yang paling banyak dikembangkan dan diuji dibandingkan bahan tambalan lain. Bahan ini awat, mudah digunakan, tidak mudah pecah dan relaitf murah. Karena itulah amalgam hingga saat ini masih digunakan.
Amalgam merupakan campulan beberapa logam, yaitu air raksa, perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya. Banyak orang mencurigai amalgam sebagai bahan tambalan yang berbahaya karena kandungan air raksanya. Sesungguhnya, air raksa dalam amalgam terikat dalam ikatan yang stabil dengan logam lainnya sehingga aman untuk dipakai.


Hal ini diperkuat oleh pengakuan Perstauan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, bahwa amalgam adalah bahan tambalan yang aman dan baik. Di tingkat duniapun, bahan ini direkomendasikan oleh WHO. Di Amerika, Food and Drug Administration (FDA) juga merekomendasikannya.
Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi geraham karena kemampuannya menahan beban kunyah yang besar. Amalgam mudah ditambalkan ke lubang yang sulit dikeringkan, seperti lubang di bawah tepi gusi. Selain itu, jarang muncul reaksi alergi terhadap bahan amalgam.

Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam. Selain 2 keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam, dokter gigi harus mengambil struktur gigi lebih banyak dibandingkan untuk bahan tambalan lainnya.

Tambalan komposit
Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Ada salah kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa tambalan komposit adalah tambalan LASER. Yang benar adalah sinar halogen yang berwarna biru digunakan untuk membantu proses pengerasan komposit. Tambalan komposit yang kecil ataud sedang dapat bertahan terhadap tekanan kunyah. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang gigi.

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam, bergantung pada besar-kecilnya tambalan serta tingkat kesulitan dalam melakukan penambalan. Diperlukan waktu yang lebih lama untuk menambalkan komposit dibanding menambalkan amalgam. Untuk dapat menambalkan komposit, lubang harus bersih dan kering. Karena itu sulit untuk menambal lubang yang berada di bawah tepi gusi. Selain itu tambalan komposit akan akan berubah warna sejalan dengan waktu.Tambalan Ionomer kaca dan ionomer resin


Ionomer kaca merupakan bahan tambalan yang berwarna seperti gigi, terbuat dari campuran bubuk kaca dan asam akrilik. Bahan ini dapat digunakan untuk menambal lubang, khususnya pada permukaan gigi. Ionomer kaca melepaskan sejumlah kecil fluoride yang bermanfaat bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap karies.
Sedikit struktur gigi yang diambil untuk menyiapkan gigi yang akan ditambal ionomer kaca. Karena mudah pecah, bahan ini tidak dapat digunakan untuk menambal gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.

Ionomer resin terbuat dari bubuk kaca dan asam akrilik dan resin akrilik. Digunakan untuk menambal lubang yang sangat kecil pada bagian gigi yang tidak menanggung beban kunyah, karena mudah patah.

Ionomer kaca dan ionomer resin berwarna seperti warna gigi tapi tidak dapat menyerupai warna email yang transparan. Kedua bahan ini jarang menimbulkan reaksi alergi.

Bahan restorasi tidak langsung (2 atau lebih kunjungan)

Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan hasil restorasi gigi yang terbaik, digunakan bahan logam tuang yang dikerjakan di laboratorium. Bahan restorasi seperti ini memerlukan 2 atau lebih kunjungan, bentuknya bisa berupa crown (mahkota tiruan), jembatan, inlay atau onlay. Crown meliputi seluruh permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, sedangkan inlay bentuknya lebih kecil dan melekat mengikuti bentuk gigi. Onlay mirip dengan inlay, tapi lebih besar, meliputi sebagian atau seluruh permukaan kunyah gigi. Sedangkan yang di maksud dengan jembatan di sini adalah restorasi yang menggantikan satu atau lebih gigi yang sudah hilang, serta meliputi gigi-gigi di sebelahnya yang digunakan sebagai penyangga. Gambar di samping menjelaskan pengertian jembatan. Restorasi terdiri dari 3 unit, yaitu 2 unit crown di kedua ujung untuk meliputi gigi penyanggah dan unit yang ditengah menggantikan gigi yang sudah hilang.

Harga yang harus dibayar untuk restorasi jenis ini umumnya lebih mahal, disebabkan jumlah dan lama kunjungan yang diperlukan serta biaya tambahan untuk mengerjakan restorasi di laboratorium gigi.

Bahan yang digunakan untuk restorasi ini selain logam adalah porselen, logam berlapis porselen, alloy emas dan alloy logam lainnya.

Porselen

Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.

Logam berlapis porselen

Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.

Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.

Alloy emas

Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.

Alloy logam

Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.

Crown, inlay atau onlay dari komposit

Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.


Diadaptasi dari http://www.ada.org/



Ada pertanyaan? Silakan baca dulu sebelum bertanya di kolom komentar. Ada banyak pembaca lain yang mengalami masalah yang mirip denganmu dan sudah saya jawab pertanyaannya. Demi efisiensi tenaga dan waktu, pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang mirip tidak akan saya jawab lagi.

Rasa sakit pada rongga mulut

Ditulis oleh Melinda

Rasa sakit yang dirasakan pada mulut merupakan gejala umum yang dirasakan akibat penyakit atau kelainan di rongga mulut dan jaringan di sekitarnya, seperti leher, persendian rahang, tulang rahang dan rongga sinus. Rasa sakit bervariasi mulai dari rasa linu jika terkena makanan atau minuman terlalu panas atau dingin, rasa gatal, pegal sampai rasa berdenyut pada malam hari. Penyebab rasa sakit yang paling umum disebabkan oleh gigi berlubang (karies).

Di dalam rongga mulut
Karies pada satu orang dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan, tapi pada orang lain tidak menimbulkan gejala apa-apa. Hal ini dipengaruhi oleh besar dan kedalaman karies dan panjang proses karies. Semakin besar dan dalam karies berarti semakin sedikit pula struktur jaringan keras gigi yang melindungi ruang pulpa. Ruang pulpa adalah rongga di tengah gigi yang berisi syaraf dan pembuluh darah. Akibatnya sedikit saja rangsangan, baik dingin maupun panas, akan menimbulkan rasa sakit yang dahsyat. Tetapi tidak selalu karies yang besar akan menyebabkan rasa sakit. Kadangkala proses karies berjalan sangat lambat, sehingga terjadi proses penyembuhan berupa tumbuhnya struktur jaringan keras baru. Karena itu ada orang-orang yang tidak pernah merasakan sakit gigi meskipun giginya banyak yang berlubang bahkan setelah gigi yang tersisa hanya tinggal akarnya sekalipun.

Proses karies akan berjalan terus bila lubang tidak ditambal. Apabila sudah mencapai ruang pulpa dan menembus ke jaringan di sekitar akar gigi, akan menimbulkan rasa sakit terutama jika dipakai untuk menggigit. Rasa sakit ini merupakan gejala yang ditimbulkan oleh proses radang di jaringan penyanggah gigi. Bila terjadi infeksi, akan terbentuk nanah di daerah itu sehingga gusi terlihat membengkak. Tekanan nanah juga akan menimbulkan rasa sakit.

Rasa sakit pada daerah gigi bisa juga terjadi pada gigi yang tidak berlubang. Biasanya ini disebabkan karena kelainan pada penyanggah gigi. Radang pada gusi dan jaringan penyangga gigi lainnya juga akan menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit dapat ditimbulkan karena terbentuknya kantung gusi di sekitar gigi maupun karena goyangnya gigi akibat rusaknya jaringan penyanggah gigi.

Proses pertumbuhan gigi juga menimbulkan rasa sakit, tergantung pada jenis gigi yang tumbuh, lamanya proses pertumbuhan, posisi dan arah gigi yang tumbuh, juga pada ambang rasa sakit secara individual. Umumnya yang sering menimbulkan masalah adalah proses pertumbuhan gigi bungsu.

Rasa sakit pada rongga mulut juga dapat muncul akibat kelainan di jaringan lunak mulut, yaitu pada gusi, lidah, bibir dan permukaan pipi bagian dalam. Kelainan yang sering muncul berupa sariawan yang dapat tumbuh di semua jaringan lunak mulut. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh sariawan sangat hebat, tidak sebanding dengan ukurannya yang kecil.

Kelainan lain pada jaringan lunak mulut yang menimbulkan rasa sakit adalah luka akibat iritasi benda asing, misalnya tepi gigi, tambalan atau gigi palsu yang tajam, atau luka tergigit oleh gigi atau tertusuk makanan. Luka bakar yang timbul akibat penggunaan puyer penghilang rasa sakit yang ditaburkan pada gusi juga akan akan menimbulkan rasa sakit. Selain itu, penyakit umum seperti anemia dan diabetes mellitus dapat menimbulkan rasa sakit dan panas pada lidah.

Di sekitar rongga mulut

Rasa sakit di depan telinga pada saat membuka dan menutup mulut menandakan kelainan pada persendian rahang. Kondisi ini disebabkan karena terlepasnya bonggol tulang rahang bawah dari tempatnya. Bila kejadian ini terjadi untuk pertama kali, biasanya berakibat tidak bisa ditutupnya mulut. Bila kejadian ini terjadi berulang-ulang dan dapat dikembalikan sendiri, akan menimbulkan rasa sakit karena iritasi pada persendian.

Rasa sakit kepala, terutama di daerah sekitar persendian rahang pada saat bangun tidur biasanya diakibatkan otot-otot di sekitar mulut yang tegang. Kebiasaan menggertakkan gigi secara tidak sadar pada saat tidur (bruksisme) akan menyebabkan otot-otot di sekitar mulut tegang.

Rasa sakit disertai pembengkakan pada daerah di sekitar mulut, seperti pada pipi, tepi bawah rahang bawah, tepi cuping hidung, bawah mata atau leher dapat terjadi akibat penyebaran infeksi gigi. Bila gigi karies yang tidak dirawat akan menyebabkan pembentukan nanah di sekitar gigi. Bila tidak diatasi segera, nanah ini akan menyebar menembus otot ke tempat-tempat yang disebutkan di atas. Bila penyebaran sudah sampai ke tempat ini, biasanya gigi tidak lagi terasa sakit.

Penanganan

Rasa sakit baik pada rongga mulut maupun jaringan di sekitarnya dapat diatasi dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit yang di jual bebas seperti paracetamol, asam asetil salisilat atau asam mefenamat. Biasanya rasa sakit dapat hilang tapi tidak lama, karena sumber rasa sakit masih ada. Untuk menangani sumber rasa sakit, pergilah ke dokter gigi.

Untuk mengatasi rasa sakit karena gigi berlubang, gigi harus ditambal. Tidak selalu gigi dapat ditambal permanen dalam sekali kunjungan. Hal ini tergantung dari seberapa dalam dan luas lubang gigi. Kadang-kadang diperlukan perawatan beberapa kali untuk membuat gigi steril sebelum dapat ditambal.

Rasa sakit akibat kelainan pada penyanggah gigi dapat diatasi dengan perawatan jaringan penyanggah gigi yang meliputi pembersihan karang gigi dan pengambilan jaringan mati pada kantong gusi dengan cara kuret. Bila gigi goyang karena kurangnya dukungan penyanggah gigi, dapat diikatkan pada gigi tetangganya agar tidak goyang lagi. Dengan demikian rasa sakit ketika mengunyah akan hilang.

Bila penyebab rasa sakit adalah gigi bungsu yang sedang tumbuh, perlu dibuat foto x-ray untuk melihat posisi gigi. Bila gigi tumbuh miring atau tidak ada ruangan bagi gigi untuk tumbuh, jalan keluarnya adalah pengangkatan gigi bungsu.

Bila rasa sakit disebabkan karena trauma oleh benda asing, pengangkatan benda asing akan menghilangkan rasa sakit. Bila trauma ini sudah berlangsung lama, luka harus diolesi gel atau salep yang mengandung penghilang rasa sakit dan antiseptik. Obat yang sama yang digunakan untuk menghilangkan gejala sakit pada sariawan. Sesungguhnya sariawan dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar 1 minggu.

Rasa sakit akibat ketegangan otot pada pagi hari diatasi dengan cara menggunakan alat pencegah gerakan menggertakkan gigi yang digunakan pada saat tidur. Sedangkan sakit yang disebabkan oleh pembengkakan diatasi dengan cara mengeluarkan cairan nanah, baik dengan cara menyedot atau membuat saluran keluar maupun dengan penggunaan antibiotik.






Gara-gara dokter gigi, lubang kecil pada gigi jadi besar

Hal ini sering dikeluhkan oleh pasien yang pernah ditambal giginya. Umumnya mereka merasa lubang pada giginya hanya kecil, karena itu ingin ditambal sebelum bertambah besar. Namun sebelum ditambal oleh dokter gigi, lubang pada giginya dibor sehingga menjadi besar. Apakah benar demikian?

Karies (proses kerusakan gigi yang disebabkan karena rusaknya kristal pembentuk gigi) selalu dimulai dari permukaan gigi, umumnya pada permukaan dimana sisa makanan mudah terperangkap. Sisa makanan yang sulit dibersihkan ini akan dicerna oleh bakteri penghuni rongga mulut menjadi asam. Asam inilah yang kemudian perlahan-lahan menggerogoti kristal pembentuk gigi.

Bentuk kristal pembentuk email gigi adalah seperti piramida dengan puncaknya pada permukaan gigi. Karena itulah bentuk kerusakan yang terjadi akan mengikuti bentuk kristal, yaitu piramida, kecil di permukaan gigi dan membesar ke dalam.

Sebelum ditambal, bagian gigi yang sehat di permukaan gigi tapi keropos di dalam ini terpaksa harus diangkat. Hal ini harus dilakukan agar seluruh jaringan mati yang berada di bawahnya dan bakteri yang terperangkap di dalamnya bisa dibersihkan. Bila tidak benar-benar bersih, penambalan lubang akan sia-sia karena proses perusakan akan berlanjut lagi. Selain itu, tepi gigi yang menggantung akan mudah pecah karena daya kunyah dan mengakibatkan kebocoran tambalan.

Karena alasan itulah, tindakan dokter gigi sebelum menambal gigi memberi kesan memperparah lubang gigi. Sama sekali tidak bertujuan untuk menambah kerusakan gigi, tapi untuk mempersiapkan ruang yang memadai, bersih dan steril bagi bahan tambalan serta mencegah kebocoran tambalan di masa mendatang.

Agak berbeda bila karies terjadi pada gigi susu, karena bentuk kristal gigi berbeda dengan gigi tetap. Kristal pembentuk gigi susu berbentuk piramida terbalik. Karena itu bentuk lubang akibat karies pada gigi susu adalah lubang yang menganga. Tanpa perlu banyak mengambil jaringan gigi lagi, bahkan kadang-kadang cukup dibersihkan secara manual, tanpa bor, gigi susu sudah dapat ditambal.

Kamis, 12 April 2012

Karies menyeluruh pada gigi susu


Kadang-kadang aku bete saat mendapat pasien yang masih anak-anak. Bukannya aku tidak suka anak-anak, karena yang bikin bete biasanya orangtuanya. Rasa bete biasanya muncul begitu orangtuanya berbicara, bahkan sebelum anak duduk di kursi periksa. Ini beberapa kalimat yang bikin bete : "Tolong bilangin anak saya ya Dok biar gak makan permen melulu." (Lho.... emangnya gak bisa ngomong sendiri?) "Tuh....dengerin dokter ... gak boleh banyak makan permen" (padahal aku belom ngomong apa-apa!) "Makanya....jangan makan permen melulu...ntar biar disuntik sama dokter aja" (Pantesan si anak takut ke dokter gigi!). Bisa dipastikan, anak-anak dengan orangtua seperti ini mempunyai gigi susu yang hampir seluruhnya terkena karies.

Karies menyeluruh pada gigi susu biasanya terjadi bukan karena kebiasaan makan permen, tapi karena kebiasaan minum susu dengan botol sebagai pengantar tidur. Kebiasaan ini bahkan dilakukan sebelum anak mempunyai gigi dan sebelum anak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang manis. Kebiasaan ini terbentuk karena peran orangtua yang memberikan susu sebelum anak tidur dan membiarkan anak tertidur dengan dot botol susu di mulutnya. Akibatnya tidak seluruh air susu tertelan dan mengambang di dalam mulut. Susu yang tidak tertelan ini akan dicerna oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam yang menyebabkan gigi berlubang. Artinya proses perusakan gigi sudah terjadi begitu gigi muncul dari gusi dan berlangsung terus selama kebiasaan tidak dihentikan.

Setelah agak besar, anak mulai mengenal dan menyukai rasa manis. Bila orangtua memberikan batasan, tentu kesukaan akan makanan manis tidak akan menjadi kebiasaan buruk. Bukan salah anak kalau sering makan permen! Kegemaran anak makan permen yang terus menerus hanya akan terbentuk bila orangtua menyediakan permen yang mudah dijangkau anak setiap saat. Makanan manis tidak menyebabkan lubang pada gigi secara langsung. Gula akan merusak gigi hanya jika dibiarkan melekat di gigi. Gula akan dicerna oleh bakteri dalam mulut menjadi asam yang merusak gigi. Bila dibiasakan berkumur dengan air putih sesudah makan permen, gula yang melekat pada gigi akan terbilas dan gigi aman terhadap proses kerusakan.

Jangan lagi menyalahkan anak bila giginya rusak.

Gigi sensitif

Akhir-akhir ini banyak produsen pasta gigi mengklaim pasta giginya mampu mengatasi masalah gigi sensitif. Berikut ini adalah beberapa penjelasan yang dipublikasikan oleh produsen pasta gigi kepada masyarakat :
Penjelasan-penjelasan tersebut disampaikan sedemikian rupa, seolah-oleh bersifat ilmiah. Ada fakta-fakta yang tidak bisa dipungkiri dalam penjelasan-penjelasan di atas, yaitu :
  • Penyebab utama gigi sensitif adalah terbukanya saluran-saluran kecil pada dentin gigi (= tubuli dentin) 
  • Tubuli dentin berhubungan langsung dengan syaraf gigi
  • Terbukanya tubuli dentin bisa disebabkan oleh terkikisnya sensitif, juga akibat terbukanya akar gigi dan terkikisnya email oleh asam pada makanan dn minuman
  • Kandungan pasta gigi penghilang gigi sensitif adalah hydroxyapatite, potassium citrate, zinc citrate dan fluoride
  • Hydroxyapatite merupakan mineral pembentuk gigi
Namun, ada kalimat-kalimat yang perlu disusun ulang agar tidak menimbulkan salah persepsi  :
  • Email yang terkikis memang menyebabkan gigi menjadi sensitif, tapi tidak ada hubungannya dengan penurunan gusi. Email terkikis dan penurunan gusi adalah 2 hal  berbeda yang sama-sama menyebabkan gigi sensitif. Email merupakan lapisan luar pelindung mahkota gigi, yaitu bagian gigi yang secara fisik terlihat di rongga mulut. Email tidak ada pada akar gigi, karena itu akar gigi dilindungi oleh gusi dan jaringan penyangga gigi lain. Bila gusi dan jaringan penyangga gigi lain menyusut, akar gigi akan terbuka. Akibatnya gigi menjadi sensitif. 
  • Penurunan gusi memang bisa disebabkan oleh penyakit gusi dan kebiasaan menyikat gigi yang salah, namun tidak karena erosi makanan dan minuman asam. Munculnya gigi sensitif oleh makanan dan minuman yang asam disebabkan oleh proses demineralisasi struktur gigi oleh asam (= erosi) 
Selain kalimat-kalimat yang tidak tepat, ada beberapa fakta yang tidak disebutkan :
  • Terbukanya tubuli dentin tidak hanya disebabkan oleh penurunan gusi dan terkikisnya email oleh asam dalam makanan dan minuman
  • Sebagian besar penyebab gigi sensitif pada orang Indonesia adalah karies gigi
  • Sensitif pada gigi dengan karies tidak dapat diatasi dengan pasta gigi, tapi dengan penambalan bagian gigi yang berlubang
Jadi kalau gigi Anda sensitif, pastikan dulu apa penyebabnya. Teliti sebelum membeli!