Tampilkan postingan dengan label karies. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label karies. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 September 2017

ORANG TUA PUNYA MASALAH GIGI DAN MULUT YANG BERBEDA

ditulis oleh Melinda

Menjadi ompong bukanlah bagian nasib orang tua. Dengan perawatan gigi dan mulut yang tepat dan teratur sejak muda, gigi-gigi dalam mulut akan bertahan sampai tua. Edukasi tenaga medis dan para medis dan perkembangan pesat dunia informasi digital kelihatannya berpengaruh pada peningkatan jumlah orang tua yang berhasil mempertahankan gigi-giginya, terutama di kota besar.

Ada masalah lain yang muncul pada orang tua. Proses degenerasi pada orang tua juga terjadi pada gusi. Degenerasi gusi berwujud sebagai penurunan gusi. Akibatnya sebagian akar gigi terbuka. Plak gigi akan mudah melekat pada ruang "segitiga" di antara akar gigi yang bersebelahan dan ceruk normal antara mahkota gigi dan akar. Plak adalah lapisan tipis yang mengandung sisa makanan, cairan mulut dan bakteri normal mulut. Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan radang gusi dan karies akar gigi.

Selain itu, produksi air liur pada orang tua juga menurun. Pada orang muda, produksi air liur dalam mulut sekitar 1 hingga 1,5 liter. Air liur akan menjadi media pembersih mulut alami. Air liur akan membawa endapan dalam mulut saat tertelan. Saat air liur tertelan, jumlah bakteri dalam mulut menurun drastis. Jika produksi air liur berkurang, proses pembersihan alami juga menurun dan berakibat pada kesehatan gigi dan gusi.

Karena itu, jangan tinggalkan kebiasaan merawat gigi secara tepat dan teratur. Kalau perlu, gunakan sikat gigi interdental untuk menyikat sela-sela gigi. Untuk menggantikan fungsi air liur, sering-seringlah berkumur untuk mempertahankan jumlah bakteri mulut dalam keadaan seimbang. Tentunya dengan menjaga pemasukan air minum juga. Selain itu, mengunyah permen karet bebas gula membantu merangsang produksi air liur.

 Kontrol rutin ke dokter gigi tetap diperlukan agar karies dini dapat diatasi segera. Juga untuk pembersihan karang gigi dan pelapisan fluoride pada gigi untuk mencegah karies.

Sabtu, 03 Mei 2014

Xylitol

Ditulis oleh Melinda

Belakangan ini banyak muncul produk permen karet maupun makanan lain yang mengklaim produknya bersahabat dengan gigi karena mengandung xylitol. Bahkan secara ekstrim, ada yang menganjurkan untuk mengunyah permen karet setelah menyikat gigi. Apa sebetulnya xylitol itu dan seberapa bersahabatnya dengan gigi?

Xylitol, pemanis yang berasal dari kayu pohon Birch, pertama kali dijumpai di Finlandia pada abad ke 19. Berdasarkan susunan molekulnya, xylitol merupakan golongan alkohol gula. Di alam, selain pada kayu Birch, xylitol juga dijumpai pada serat buah-buahan dan sayuran, seperti pada macam-macam buah beri, jagung, plum, jamur, gandum.

Rasa xylitol sama manisnya dengan gula biasa, tapi hanya mengandung kalori duapertiga gula biasa. Konsumsi Xylitol sebagai pemanis tidak mempengaruhi kadar insulin dalam darah, karena itu xylitol dipopulerkan sebagai pemanis yang aman bagi diabetesi.

Xylitol bagi perawatan gigi dan mulut
Penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies gigi, yaitu gigi berlubang. Penyebabnya adalah plak yang menempel pada gigi. Plak merupakan lapisan halus yang menempel pada permukaan gigi. Di dalam plak terkandung sisa makanan, bakteri dan produk metabolisme bakteri. Bakteri di dalam plak akan mengubah sisa makanan, khususnya karbohidrat, menjadi zat yang bersifat asam. Zat inilah yang perlahan-lahan merusak jaringan keras gigi dan pada akhirnya menyebabkan lubang pada gigi.

Xylitol bukan termasuk golongan karbohidrat, tetapi memiliki bentuk molekul yang menyerupai sukrosa sehingga memikat bakteri, tapi kemudian membuatnya “kelaparan”. Tak adanya asam yang dihasilkan oleh bakteri akan membuat gigi aman dari kerusakan. Selain itu, kondisi ini memungkinkan gigi melakukan remineralisasi atas kerusakan yang sudah terjadi. Secara mikro, xylitol mampu melakukan pemulihan gigi yang mengalami karies.

Selain mencegah karies gigi, penelitian belakangan ini membuktikan beberapa keunggulan xylitol lainnya. Yang pertama adalah kemampuannya mengurangi pembentukan plak. Dengan demikian, penimbunan karang gigi, yang dimulai dari plak, juga berkurang. Berikutnya yaitu kemampuannya mencegah infeksi jamur Candida di rongga mulut. Bandingkan dengan kenyataan bahwa konsumsi galaktosa, glukosa dan sukrosa justru menimbulkan infeksi jamur Candida di rongga mulut. Selain itu, xylitol juga menimbulkan rasa sejuk di dalam mulut.

Efek samping
Seperti umumnya golongan alcohol gula, pada penggunaan berlebihan, xylitol menimbulkan efek laksatif (melancarkan buang air besar). Hingga kini belum dijumpai efek toksiknya.

Rasa sakit pada rongga mulut

Ditulis oleh Melinda

Rasa sakit yang dirasakan pada mulut merupakan gejala umum yang dirasakan akibat penyakit atau kelainan di rongga mulut dan jaringan di sekitarnya, seperti leher, persendian rahang, tulang rahang dan rongga sinus. Rasa sakit bervariasi mulai dari rasa linu jika terkena makanan atau minuman terlalu panas atau dingin, rasa gatal, pegal sampai rasa berdenyut pada malam hari. Penyebab rasa sakit yang paling umum disebabkan oleh gigi berlubang (karies).

Di dalam rongga mulut
Karies pada satu orang dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan, tapi pada orang lain tidak menimbulkan gejala apa-apa. Hal ini dipengaruhi oleh besar dan kedalaman karies dan panjang proses karies. Semakin besar dan dalam karies berarti semakin sedikit pula struktur jaringan keras gigi yang melindungi ruang pulpa. Ruang pulpa adalah rongga di tengah gigi yang berisi syaraf dan pembuluh darah. Akibatnya sedikit saja rangsangan, baik dingin maupun panas, akan menimbulkan rasa sakit yang dahsyat. Tetapi tidak selalu karies yang besar akan menyebabkan rasa sakit. Kadangkala proses karies berjalan sangat lambat, sehingga terjadi proses penyembuhan berupa tumbuhnya struktur jaringan keras baru. Karena itu ada orang-orang yang tidak pernah merasakan sakit gigi meskipun giginya banyak yang berlubang bahkan setelah gigi yang tersisa hanya tinggal akarnya sekalipun.

Proses karies akan berjalan terus bila lubang tidak ditambal. Apabila sudah mencapai ruang pulpa dan menembus ke jaringan di sekitar akar gigi, akan menimbulkan rasa sakit terutama jika dipakai untuk menggigit. Rasa sakit ini merupakan gejala yang ditimbulkan oleh proses radang di jaringan penyanggah gigi. Bila terjadi infeksi, akan terbentuk nanah di daerah itu sehingga gusi terlihat membengkak. Tekanan nanah juga akan menimbulkan rasa sakit.

Rasa sakit pada daerah gigi bisa juga terjadi pada gigi yang tidak berlubang. Biasanya ini disebabkan karena kelainan pada penyanggah gigi. Radang pada gusi dan jaringan penyangga gigi lainnya juga akan menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit dapat ditimbulkan karena terbentuknya kantung gusi di sekitar gigi maupun karena goyangnya gigi akibat rusaknya jaringan penyanggah gigi.

Proses pertumbuhan gigi juga menimbulkan rasa sakit, tergantung pada jenis gigi yang tumbuh, lamanya proses pertumbuhan, posisi dan arah gigi yang tumbuh, juga pada ambang rasa sakit secara individual. Umumnya yang sering menimbulkan masalah adalah proses pertumbuhan gigi bungsu.

Rasa sakit pada rongga mulut juga dapat muncul akibat kelainan di jaringan lunak mulut, yaitu pada gusi, lidah, bibir dan permukaan pipi bagian dalam. Kelainan yang sering muncul berupa sariawan yang dapat tumbuh di semua jaringan lunak mulut. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh sariawan sangat hebat, tidak sebanding dengan ukurannya yang kecil.

Kelainan lain pada jaringan lunak mulut yang menimbulkan rasa sakit adalah luka akibat iritasi benda asing, misalnya tepi gigi, tambalan atau gigi palsu yang tajam, atau luka tergigit oleh gigi atau tertusuk makanan. Luka bakar yang timbul akibat penggunaan puyer penghilang rasa sakit yang ditaburkan pada gusi juga akan akan menimbulkan rasa sakit. Selain itu, penyakit umum seperti anemia dan diabetes mellitus dapat menimbulkan rasa sakit dan panas pada lidah.

Di sekitar rongga mulut

Rasa sakit di depan telinga pada saat membuka dan menutup mulut menandakan kelainan pada persendian rahang. Kondisi ini disebabkan karena terlepasnya bonggol tulang rahang bawah dari tempatnya. Bila kejadian ini terjadi untuk pertama kali, biasanya berakibat tidak bisa ditutupnya mulut. Bila kejadian ini terjadi berulang-ulang dan dapat dikembalikan sendiri, akan menimbulkan rasa sakit karena iritasi pada persendian.

Rasa sakit kepala, terutama di daerah sekitar persendian rahang pada saat bangun tidur biasanya diakibatkan otot-otot di sekitar mulut yang tegang. Kebiasaan menggertakkan gigi secara tidak sadar pada saat tidur (bruksisme) akan menyebabkan otot-otot di sekitar mulut tegang.

Rasa sakit disertai pembengkakan pada daerah di sekitar mulut, seperti pada pipi, tepi bawah rahang bawah, tepi cuping hidung, bawah mata atau leher dapat terjadi akibat penyebaran infeksi gigi. Bila gigi karies yang tidak dirawat akan menyebabkan pembentukan nanah di sekitar gigi. Bila tidak diatasi segera, nanah ini akan menyebar menembus otot ke tempat-tempat yang disebutkan di atas. Bila penyebaran sudah sampai ke tempat ini, biasanya gigi tidak lagi terasa sakit.

Penanganan

Rasa sakit baik pada rongga mulut maupun jaringan di sekitarnya dapat diatasi dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit yang di jual bebas seperti paracetamol, asam asetil salisilat atau asam mefenamat. Biasanya rasa sakit dapat hilang tapi tidak lama, karena sumber rasa sakit masih ada. Untuk menangani sumber rasa sakit, pergilah ke dokter gigi.

Untuk mengatasi rasa sakit karena gigi berlubang, gigi harus ditambal. Tidak selalu gigi dapat ditambal permanen dalam sekali kunjungan. Hal ini tergantung dari seberapa dalam dan luas lubang gigi. Kadang-kadang diperlukan perawatan beberapa kali untuk membuat gigi steril sebelum dapat ditambal.

Rasa sakit akibat kelainan pada penyanggah gigi dapat diatasi dengan perawatan jaringan penyanggah gigi yang meliputi pembersihan karang gigi dan pengambilan jaringan mati pada kantong gusi dengan cara kuret. Bila gigi goyang karena kurangnya dukungan penyanggah gigi, dapat diikatkan pada gigi tetangganya agar tidak goyang lagi. Dengan demikian rasa sakit ketika mengunyah akan hilang.

Bila penyebab rasa sakit adalah gigi bungsu yang sedang tumbuh, perlu dibuat foto x-ray untuk melihat posisi gigi. Bila gigi tumbuh miring atau tidak ada ruangan bagi gigi untuk tumbuh, jalan keluarnya adalah pengangkatan gigi bungsu.

Bila rasa sakit disebabkan karena trauma oleh benda asing, pengangkatan benda asing akan menghilangkan rasa sakit. Bila trauma ini sudah berlangsung lama, luka harus diolesi gel atau salep yang mengandung penghilang rasa sakit dan antiseptik. Obat yang sama yang digunakan untuk menghilangkan gejala sakit pada sariawan. Sesungguhnya sariawan dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar 1 minggu.

Rasa sakit akibat ketegangan otot pada pagi hari diatasi dengan cara menggunakan alat pencegah gerakan menggertakkan gigi yang digunakan pada saat tidur. Sedangkan sakit yang disebabkan oleh pembengkakan diatasi dengan cara mengeluarkan cairan nanah, baik dengan cara menyedot atau membuat saluran keluar maupun dengan penggunaan antibiotik.






Gara-gara dokter gigi, lubang kecil pada gigi jadi besar

Hal ini sering dikeluhkan oleh pasien yang pernah ditambal giginya. Umumnya mereka merasa lubang pada giginya hanya kecil, karena itu ingin ditambal sebelum bertambah besar. Namun sebelum ditambal oleh dokter gigi, lubang pada giginya dibor sehingga menjadi besar. Apakah benar demikian?

Karies (proses kerusakan gigi yang disebabkan karena rusaknya kristal pembentuk gigi) selalu dimulai dari permukaan gigi, umumnya pada permukaan dimana sisa makanan mudah terperangkap. Sisa makanan yang sulit dibersihkan ini akan dicerna oleh bakteri penghuni rongga mulut menjadi asam. Asam inilah yang kemudian perlahan-lahan menggerogoti kristal pembentuk gigi.

Bentuk kristal pembentuk email gigi adalah seperti piramida dengan puncaknya pada permukaan gigi. Karena itulah bentuk kerusakan yang terjadi akan mengikuti bentuk kristal, yaitu piramida, kecil di permukaan gigi dan membesar ke dalam.

Sebelum ditambal, bagian gigi yang sehat di permukaan gigi tapi keropos di dalam ini terpaksa harus diangkat. Hal ini harus dilakukan agar seluruh jaringan mati yang berada di bawahnya dan bakteri yang terperangkap di dalamnya bisa dibersihkan. Bila tidak benar-benar bersih, penambalan lubang akan sia-sia karena proses perusakan akan berlanjut lagi. Selain itu, tepi gigi yang menggantung akan mudah pecah karena daya kunyah dan mengakibatkan kebocoran tambalan.

Karena alasan itulah, tindakan dokter gigi sebelum menambal gigi memberi kesan memperparah lubang gigi. Sama sekali tidak bertujuan untuk menambah kerusakan gigi, tapi untuk mempersiapkan ruang yang memadai, bersih dan steril bagi bahan tambalan serta mencegah kebocoran tambalan di masa mendatang.

Agak berbeda bila karies terjadi pada gigi susu, karena bentuk kristal gigi berbeda dengan gigi tetap. Kristal pembentuk gigi susu berbentuk piramida terbalik. Karena itu bentuk lubang akibat karies pada gigi susu adalah lubang yang menganga. Tanpa perlu banyak mengambil jaringan gigi lagi, bahkan kadang-kadang cukup dibersihkan secara manual, tanpa bor, gigi susu sudah dapat ditambal.

Usul yang asal : Sukun mencegah dan mengobati gigi keropos

Acara Asal usul di Trans7 tadi sore membahas manfaat sukun. Seperti biasa, ilustrasinya ASAL! (Sangat kontradiktif dengan mottonya : Kal0 asal, jangan usul, kalo usul, ga boleh asal). Buat yang kebetulan tidak menyaksikannya, begini ilustrasinya.

Ada anak perempuan yang tidak bisa bergaya dalam acara potret memotret, gara-gara gigi depannya keropos. Kemudian acara berlanjut dengan kegiatan memetik dan mengolah sukun serta pembahasan tentang kandungan sukun. Menurut ahli gizi yang menjadi narasumber, sukun mengandung fosfat yang menjadi salah satu materi pembentuk gigi. Di bagian akhir, diceritakan teman-teman si anak perempuan mengolah sukun menjadi kolak sukun dan memberikan kolak itu, bahkan menganjurkan agar si anak perempuan sering-sering makan sukun agar giginya tidak keropos lagi.

Jelas ini usul yang asal.

Faktanya adalah :
  1. Fosfat memang merupakan salah satu materi pembentuk gigi, di samping kalsium dan beberapa materi organik. Materi-materi ini dibutuhkan pada saat pembentukan gigi, yaitu saat bayi masih dalam kandungan untuk gigi susu dan usia 3 bulan hingga 3 tahun untuk gigi tetap. Setelah itu, apapun yang dikonsumsi, tidak akan menyebabkan gigi menjadi semakin kuat terhadap kekeroposan. Gigi memang berbeda dengan tulang yang dapat berubah strukturnya sepanjang umur manusia.
  2. Sukun memang mengandung fosfat. Selain fosfat, sukun juga banyak mengandung karbohidrat, materi utama penyebab kekeroposan gigi. Jadi, setelah makan sukun, sisa-sisa sukun yang melekat pada gigi akan dicerna oleh mikroflora dalam rongga mulut menjadi asam yang akan menyebabkan gigi keropos.
  3. Sukun yang dimasak menjadi kolak merupakan makanan yang sangat merusak gigi karena kandungan gulanya. Mekanisme perusakan gigi oleh kolak sukun bahkan menjadi lebih pendek dibandingkan mekanisme perusakan gigi oleh sukun sendiri, karena gula merupakan karbohidrat yang paling sederhana.
  4. Gigi yang sudah keropos tidak dapat di pulihkan dengan mengkonsumsi apapun. Satu-satunya cara adalah dengan menambalnya.
Kal0 asal jangan usul, kalo usul ga boleh asal!

Kamis, 12 April 2012

Karies menyeluruh pada gigi susu


Kadang-kadang aku bete saat mendapat pasien yang masih anak-anak. Bukannya aku tidak suka anak-anak, karena yang bikin bete biasanya orangtuanya. Rasa bete biasanya muncul begitu orangtuanya berbicara, bahkan sebelum anak duduk di kursi periksa. Ini beberapa kalimat yang bikin bete : "Tolong bilangin anak saya ya Dok biar gak makan permen melulu." (Lho.... emangnya gak bisa ngomong sendiri?) "Tuh....dengerin dokter ... gak boleh banyak makan permen" (padahal aku belom ngomong apa-apa!) "Makanya....jangan makan permen melulu...ntar biar disuntik sama dokter aja" (Pantesan si anak takut ke dokter gigi!). Bisa dipastikan, anak-anak dengan orangtua seperti ini mempunyai gigi susu yang hampir seluruhnya terkena karies.

Karies menyeluruh pada gigi susu biasanya terjadi bukan karena kebiasaan makan permen, tapi karena kebiasaan minum susu dengan botol sebagai pengantar tidur. Kebiasaan ini bahkan dilakukan sebelum anak mempunyai gigi dan sebelum anak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang manis. Kebiasaan ini terbentuk karena peran orangtua yang memberikan susu sebelum anak tidur dan membiarkan anak tertidur dengan dot botol susu di mulutnya. Akibatnya tidak seluruh air susu tertelan dan mengambang di dalam mulut. Susu yang tidak tertelan ini akan dicerna oleh bakteri di dalam mulut menjadi asam yang menyebabkan gigi berlubang. Artinya proses perusakan gigi sudah terjadi begitu gigi muncul dari gusi dan berlangsung terus selama kebiasaan tidak dihentikan.

Setelah agak besar, anak mulai mengenal dan menyukai rasa manis. Bila orangtua memberikan batasan, tentu kesukaan akan makanan manis tidak akan menjadi kebiasaan buruk. Bukan salah anak kalau sering makan permen! Kegemaran anak makan permen yang terus menerus hanya akan terbentuk bila orangtua menyediakan permen yang mudah dijangkau anak setiap saat. Makanan manis tidak menyebabkan lubang pada gigi secara langsung. Gula akan merusak gigi hanya jika dibiarkan melekat di gigi. Gula akan dicerna oleh bakteri dalam mulut menjadi asam yang merusak gigi. Bila dibiasakan berkumur dengan air putih sesudah makan permen, gula yang melekat pada gigi akan terbilas dan gigi aman terhadap proses kerusakan.

Jangan lagi menyalahkan anak bila giginya rusak.