Tampilkan postingan dengan label perdarahan gusi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perdarahan gusi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Mei 2014

Penyakit periodontal

Ditulis oleh Melinda

Penyakit periodontal memang tidak populer, jarang diperbincangkan, tapi perlu diketahui karena merupakan salah satu penyakit dalam rongga mulut yang sering terjadi. Penyakit ini mengenai jaringan gusi dan penyanggah gigi lainnya. Yang termasuk penyanggah gigi adalah gusi, serat perekat gigi dan tulang di sekitar gigi.

Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa yang disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat perekat dan tulang di sekitar gigi. Penyebab utamanya adalah plak. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Kunjungan berkala ke dokter gigi sangat berarti untuk mendapatkan diagnosa dini dan perawatan penyakit periodontal. Kira-kira 15% orang dewasa usia 21 – 50 tahun dan 30% usia di atas 50 tahun mengalami penyakit ini.

Ada beberapa tahap perkembangan penyakit periodontal, seperti yang ditunjukkan oleh gambar-gambar berikut :


1. Gusi yang sehat

Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna merah muda, lembut dan kenyal, bertekstur seperti kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada perdarahan pada saat penyikatan gigi

2. Gingivitis (peradangan pada gusi)
Gingivitis umumnya ditandai dengan penumpukan plak atau karang gigi di sepanjang tepi gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak dan bengkak. Selain itu seringkali terjadi perdarahan pada waktu menyikat gigi atau menggunakan benang gigi

Gingivitis dapat dicegah dan disembuhkan melalui penyikatan gigi dan pembersihan sela gigi yang baik. Sebaliknya, bila hygiene mulut jelek, gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis.

3. Periodontitis awal

Pada tahap ini mulai terjadi tulang penyanggah gigi. Kerusakan yang terjadi tidak dapat dipulihkan, tapi penjalarannya dapat dihentikan melalui pemeliharaan kebersihan mulut yang baik dan kunjungan ke dokter gigi.

Tanda – tanda periodontitis awal seperti tanda-tanda gingivitis, ditambah keadaan gusi yang kemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhi gigi.

4. Periodontitis lanjut
Tanda-tanda Periodontitis tingkat lanjut adalah terjadi perubahan cara menggigit, perubahan kecekatan gigi palsu karena berkurangnya dukungan tulang penyanggah gigi. Akibat pengurangan tinggi tulang penyanggah gigi, akar gigi terbuka, sehingga sensitif terhadap panas atau dingin atau rasa sakit ketika menyikat. Peradangan pada jaringan periodontal seringkali ditandai dengan keluarnya nanah di antara gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dan rasa gatal pada gusi. Berkurangnya dukungan jaringan penyanggah akan menyebabkan gigi akan goyang bahkan tanggal.




Ada pertanyaan? Silakan baca dulu sebelum bertanya di kolom komentar. Ada banyak pembaca lain yang mengalami masalah yang mirip denganmu dan sudah saya jawab pertanyaannya. Demi efisiensi tenaga dan waktu, pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang mirip tidak akan saya jawab lagi.



Kalau tulisan ini dan komentar-komentar di bawah ini belum menjawab pertanyaan Anda, masih ada beberapa tulisan lain di warung ini yang berhubungan dengan karang gigi :


Silakan dibaca. 

Kamis, 21 Februari 2008

Setelah pencabutan gigi

Ditulis oleh Melinda


Cukup banyak orang yang mengeluhkan sakit, perdarahan atau pembengkakan yang terjadi setelah pencabutan gigi. Belum ada data yang menunjukkan secara pasti jumlah kasus seperti ini, tapi diperkirakan 5% dari pasien yang telah dicabut giginya mengalami perdarahan dan pembengkakan. Sebagian besar keluhan itu muncul sebagai akibat perlakuan yang salah terhadap luka bekas pencabutan.



Ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari setelah pencabutan gigi, yaitu :


  • Gigit kapas yang dipasang di atas lubang bekas gigi kuat-kuat selama 1 jam. Hal ini dilakukan untuk menghentikan perdarahan. Untuk membantu proses penghentian perdarahan, dapat dilakukan kompres pada pipi di daerah gigi yang dicabut dengan menggunakan es batu.







  • Bila masih ada perdarahan setelah kapas dibuang, masukkan air teh pahit dingin ke dalam mulut dan diamkan selama 2-3 menit.






  • Bila dalam waktu 2 jam sesudah pencabutan tidak ada tanda-tanda perdarahan berhenti, kembalilah ke dokter gigi anda. Mungkin diperlukan penjahitan pada luka atau pemberian obat anti perdarahan

  • Rasa sakit yang muncul setelah efek obat bius habis adalah hal lumrah. Hal ini dapat diatasi dengan obat analgesik yang dijual bebas di pasaran, seperti jenis parasetamol, asam asetil salisilat atau asam mefenamat. Gunakan hanya jika perlu saja.

  • Selama 24 jam tidak boleh berkumur, meludah dan menghisap-hisap daerah bekas pencabutan. Tindakan-tindakan tersebut dapat mengakibatkan beku darah yang sudah menutupi lubang bekas pencabutan akan terlepas sehingga akan terjadi perdarahan lagi.

  • Hindari makanan dan minuman panas, beralkohol, rokok selama 24 jam setelah pencabutan, karena semuanya memperlambat proses penyembuhan luka

  • Setelah 24 jam bila luka sudah tidak mengeluarkan darah sama sekali, dapat berkumur dengan air garam yang hangat untuk mencegah terjadinya infeksi pada bekas luka.
  • Bila terjadi pembengkakan pada hari berikutnya, kompres dengan air hangat dari luar maupun di dalam mulut.
Bila seluruh instruksi di atas sudah dilaksanakan, tapi pada hari ketiga rasa sakit, perdarahan, dan pembengkanan masih ada, sebaiknya pergi ke dokter gigi untuk mendapatkan pertolongan. 


Silakan baca dulu sebelum bertanya di kolom komentar. Ada banyak pembaca lain yang mengalami masalah yang mirip denganmu dan sudah saya jawab pertanyaannya. Demi efisiensi tenaga dan waktu, pertanyaan-pertanyaan dengan masalah yang mirip tidak akan saya jawab lagi.
 

Kalau tulisan ini dan komentar-komentar di bawah ini belum menjawab pertanyaan Anda, masih ada Beberapa tulisan lain di warung ini yang berhubungan dengan pencabutan :