Tampilkan postingan dengan label xylitol. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label xylitol. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Mei 2014

Xylitol

Ditulis oleh Melinda

Belakangan ini banyak muncul produk permen karet maupun makanan lain yang mengklaim produknya bersahabat dengan gigi karena mengandung xylitol. Bahkan secara ekstrim, ada yang menganjurkan untuk mengunyah permen karet setelah menyikat gigi. Apa sebetulnya xylitol itu dan seberapa bersahabatnya dengan gigi?

Xylitol, pemanis yang berasal dari kayu pohon Birch, pertama kali dijumpai di Finlandia pada abad ke 19. Berdasarkan susunan molekulnya, xylitol merupakan golongan alkohol gula. Di alam, selain pada kayu Birch, xylitol juga dijumpai pada serat buah-buahan dan sayuran, seperti pada macam-macam buah beri, jagung, plum, jamur, gandum.

Rasa xylitol sama manisnya dengan gula biasa, tapi hanya mengandung kalori duapertiga gula biasa. Konsumsi Xylitol sebagai pemanis tidak mempengaruhi kadar insulin dalam darah, karena itu xylitol dipopulerkan sebagai pemanis yang aman bagi diabetesi.

Xylitol bagi perawatan gigi dan mulut
Penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies gigi, yaitu gigi berlubang. Penyebabnya adalah plak yang menempel pada gigi. Plak merupakan lapisan halus yang menempel pada permukaan gigi. Di dalam plak terkandung sisa makanan, bakteri dan produk metabolisme bakteri. Bakteri di dalam plak akan mengubah sisa makanan, khususnya karbohidrat, menjadi zat yang bersifat asam. Zat inilah yang perlahan-lahan merusak jaringan keras gigi dan pada akhirnya menyebabkan lubang pada gigi.

Xylitol bukan termasuk golongan karbohidrat, tetapi memiliki bentuk molekul yang menyerupai sukrosa sehingga memikat bakteri, tapi kemudian membuatnya “kelaparan”. Tak adanya asam yang dihasilkan oleh bakteri akan membuat gigi aman dari kerusakan. Selain itu, kondisi ini memungkinkan gigi melakukan remineralisasi atas kerusakan yang sudah terjadi. Secara mikro, xylitol mampu melakukan pemulihan gigi yang mengalami karies.

Selain mencegah karies gigi, penelitian belakangan ini membuktikan beberapa keunggulan xylitol lainnya. Yang pertama adalah kemampuannya mengurangi pembentukan plak. Dengan demikian, penimbunan karang gigi, yang dimulai dari plak, juga berkurang. Berikutnya yaitu kemampuannya mencegah infeksi jamur Candida di rongga mulut. Bandingkan dengan kenyataan bahwa konsumsi galaktosa, glukosa dan sukrosa justru menimbulkan infeksi jamur Candida di rongga mulut. Selain itu, xylitol juga menimbulkan rasa sejuk di dalam mulut.

Efek samping
Seperti umumnya golongan alcohol gula, pada penggunaan berlebihan, xylitol menimbulkan efek laksatif (melancarkan buang air besar). Hingga kini belum dijumpai efek toksiknya.