Infeksi pada gigi pada awalnya menyebabkan lubang kecil pada gigi. Lubang terjadi akibat pembusukan gigi yang disebabkan oleh bakteri. Seringkali lubang kecil ini tidak disadari. Bila lubang kecil ini dibiarkan, proses pembusukan gigi akan berjalan terus dan menyebabkan lubang semakin besar dan dalam. Bila tidak ada usaha untuk menghentikan perjalanan infeksi, lama-kelamaan infeksi akan terus menjalar ke jaringan penyangga gigi. Pada saat itulah muncul reaksi radang sebagai pertahanan tubuh. Gusi terlihat membengkak, mengilap dan lebih merah dibandingkan warna gusi yang sehat. Namun, bila daya tahan tubuh menurun, bakteri akan semakin aktif dan menghasilkan nanah. Nanah ini menyebabkan pembengkakan pada gusi. Bentuk pembengkakan juga berubah, tidak lagi mengilap dan tidak jarang muncul lentingan. Tidak jarang pembengkakan terlihat dan teraba di wajah dan sudah pasti menimbulkan rasa sakit. Tekanan cairan nanah menimbulkan rasa sakit pada gigi. Dalam keadaan sangat buruk dapat menyebabkan demam.
Karena pembengkakan disebabkan oleh aktivitas bakteri dan menurunnya daya tahan tubuh, penyembuhannya hanya dapat dilakukan dengan 3 cara :
- membuat lubang untuk mengeluarkan nanah (harus dilakukan dengan cara hygienis dan steril di ruang praktek dokter gigi)
- membunuh bakteri (bisa dengan antibiotika atau bahan herbal dengan jenis dan dosis yang tepat)
- meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan tinggi karbohidrat serta istirahat
- mengulasi dengan balsam
- memijat-mijat
- mengompres dengan air hangat
- menempelkan koyo
Jadi kalau muncul pembengkakan pada gusi, berhati-hatilah. Jangan sampai masalah kecil di gigi menjadi berlarut-larut. Gara-gara gigi berlubang harus di-opname? Duh....jangan sampai ya!