Umumnya produk-produk yang ditawarkan memang bisa mengatasi bau mulut tidak sedap segera setelah dipakai, karena mengandung bahan-bahan penyegar mulut. Bahan-bahan yang terkandung dalam produk-produk tersebut biasanya berupa zat beraroma segar, minyak esensial, alkohol, dan baking soda yang menghambat pertumbuhan plak serta memberi kesan kesat di mulut, serta antiseptik yang membunuh bakteri penyebab bau mulut.
Sayangnya, sebagian besar bahan-bahan yang diunggulkan sebagai penyegar mulut itu justru menyebabkan masalah bau mulut menjadi berkepanjangan.
Permen penyegar mulut umumnya mengandung bahan mint atau minyak esensial untuk mengatasi bau mulut. Selain itu, sebagai pemanis ditambahkan gula. Gula dalam permen akan menyebabkan masalah bau mulut yang lain, karena gula akan diurai oleh bakteri dalam mulut menjadi zat yang bersifat asam dan berbau.
Demikian pula halnya dengan kandungan permen karet. Proses mengunyah permen karet sendiri sebetulnya mengatasi bau mulut karena pengunyahan akan akan merangsang produksi air liur. Air liur yang banyak menyebabkan kondisi mulut kaya oksigen sehingga bakteri anaerob penyebab bau mulut tidak dapat berkembangbiak. Tetapi, pengunyahan yang berlebihan akan menyebabkan kerja kelenjar liur berlebihan, selain menyebabkan perut tidak nyaman.
Pasta gigi mengandung beberapa bahan, di antaranya yang sering menjadi unggulan adalah baking soda untuk menghambat pertumbuhan plak. Memang, baking soda menyebabkan mulut terasa kesat dan bersih, tetapi sifat basa baking soda justru mengacaukan kondisi keasaman mulut yang seharusnya bersifat asam. Keadaan ini akan memperparah bau mulut.
Bahan lainnya adalah peroksida yang terkandung dalam pasta gigi sebagai pemutih gigi. Peroksida tidak hanya akan memutihkan gigi, tetapi juga mengiritasi jaringan lunak mulut, yang dalam jangka panjang akan menyebabkan radang.
Bahan yang terdapat pada hampir semua pasta gigi adalah sodium lauryl sulfat (SLS), yaitu surfaktan yang berfungsi untuk menciptakan busa. Bahan ini sebetulnya sama sekali tidak mempunyai efek apa-apa untuk membersihkan gigi, apalagi untuk mengatasi bau mulut. SLS justru menyebabkan mulut kering, trauma mikroskopik, kerusakan membran sel jaringan lunak mulut yang mengakibatkan munculnya ulkus di mulut. Pada orang-orang tertentu yang sensitif, sering muncul luka seperti sariawan karena pemakaian pasta gigi.
Obat kumur atau semprot umumnya mengandung antiseptik untuk membunuh bakteri penyebab bau mulut. Penggunaan secara rutin akan menyebabkan keseimbangan flora dalam mulut terganggu. Penurunan jumlah bakteri mulut akan menyebabkan tumbuhnya jamur, akibatnya muncul masalah bau mulut yang lain.
Kandungan lain yang terdapat dalam obat kumur adalah alkohol. Selain sebagai antiseptik, juga memberi kesan kesat dan bersih. Akibat sampingan alkohol adalah menurunya produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi mukosa yang menyebabkan penebalan jaringan mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya kanker mukosa mulut.
Untuk mengatasi atau menghindari bau mulut sesaat, penggunaan produk-produk di atas memang bermanfaat. Tetapi mengingat efek jangka panjangnya, sebaiknya produk-produk tersebut tidak digunakan secara terus-menerus.
Bahan baru
Penelitian beberapa tahun terakhir membuktikan bahwa penyebab bau mulut adalah senyawa belerang yang mudah menguap. Senyawa ini merupakan produk sejenis bakteri anaerob yang tinggal di dalam mulut, terutama di antara papila-papila lidah.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, saat ini beberapa produsen telah membuat bahan-bahan penyegar mulut yang mengandung senyawa yang langsung dapat mengatasi penyebab bau mulut, yaitu chlorine dioxide atau sodium chlorite. Kedua senyawa ini akan mengoksidasi senyawa belerang yang berbau menjadi senyawa yang tidak berbau. Selain itu senyawa ini juga menciptakan kondisi mulut yang "kaya oksigen" sehingga bakteri anaerob, produsen senyawa belerang itu tidak dapat berkembang biak.
Akhirnya, alih-alih menggunakan bahan-bahan penyegar mulut, penyikatan gigi dan lidah secara seksama merupakan cara yang terbaik untuk mencegah munculnya bau mulut. Bila hal ini sudah dilakukan, namun bau mulut tak sedap masih ada, kemungkinan penyebabnya ada pada kelainan di gigi atau di jaringan sekitar gigi.
bagaimana bu dengan air liur yang berbau ureum?
BalasHapusBau ureum itu disebabkan karena gangguan metabolisme protein di dalam tubuh, jadi penyebabnya bukan masalah di dalam rongga mulut. Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui jenis gangguan. Untuk menghilangkan bau ureum pada air liur tentu dengan mengatasi gangguan tersebut terlebih dahulu.
Hapushaii doc...
BalasHapussaya mau tahu,kalau ubat kumur yg paling sesuai untuk menghilangkan bau mulut dengan mengurangkan bengkak gusi apa ya?..kalau boleh saya tahu kaedah rawatan secara tradisional..
Makasi doc..
Obat kumur hanya dapat menghilangkan bau mulut sesaat, namun tidak dapat menyembuhkan penyakit dalam mulut, bahkan berpotensi menimbulkan masalah bau mulut yang lebih luas.
HapusGusi bengkak disebabkan karena bakteri di daerah tersebut meningkat jumlahnya sehingga menimbulkan radang gusi. Bakteri meningkat jumlahnya karena ada tempat yang nyaman baginya untuk hidup dan berkembang biak. Tempat ini terbentuk karena sulit dijangkau oleh sikat gigi atau ada karang gigi yang memang tidak dapat dibersihkan oleh sikat gigi. Hal ini juga yang kemudian menimbulkan bau mulut. Karena itu untuk menyembuhkannya, menurut tradisi ilmu kedokteran gigi yang sudah ratusan tahun, hanya dengan menghilangkan tempat nyaman inilah, gusi bengkak dapat disembuhkan. Caranya, tergantung masalahnya. Kalau dari karang gigi, ya... karang giginya yang harus dibersihkan. kalau tempatnya berupa gigi berlubang, ya.. gigi berlubangnya diatasi baik dengan penambalan atau pencabutan, tergantung besarnya lubang. Kalau tempatnya berupa kantong gusi di sekitar gigi, ya... kantongnya harus diobati