Selamat datang di warungku. Silakan ambil posisi yang enak, boleh di pojok, boleh di tengah.... ambil minum sendiri, pilih menu yang diminati.... semuanya gratis. Menunya berupa informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selamat menikmati! Perlu diketahui, warung ini bukan praktek dokter gigi, karena itu tidak ada tarifnya. Juga, karena sifatnya virtual, tidak dapat menggantikan konsultasi di ruang praktek dokter gigi. Warung ini hanya menyediakan informasi, bukan solusi.
Sabtu, 03 Mei 2014
Aneka macam pasien
1. Golongan "menderita"
Pasien yang termasuk dalam golongan ini adalah pasien yang datang ke dokter gigi karena mempunyai masalah besar dalam mulutnya. Masalah besar bisa berupa pembengkakan baik di dalam atau di luar mulut atau sakit berdenyut-denyut sejak beberapa hari sebelumnya. Selain itu bisa juga pasien yang baru mengalami kecelakaan sehingga gigi bahkan rahangnya patah atau bibirnya pecah. Pasien golongan ini sangat mudah dikenali dari ekspresi wajahnya yang menderita. Menangani pasien golongan ini gampang-gampang susah. Secara psikologis, pasien golongan ini bisa menjadi pasien yang kooperatif bila pertolongan yang diberikan oleh dokter gigi sesuai dengan harapannya. Setelah itu, mereka akan mudah diberi pemahaman tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan mulut. Sebaliknya, bila tidak sesuai dengan harapannya, pasien ini tidak akan datang lagi ke dokter gigi yang sama bahkan ada kemungkinan menjadi iklan yang buruk bagi dokter gigi ini.
2. Golongan "sibuk"
Pasien yang termasuk dalam gologan ini sangat banyak, entah sibuk dalam arti sebenarnya, atau pura-pura sibuk . Kunjungan pertama ke dokter gigi biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan pada mulutnya. Setelah mendapat penanganan oleh dokter gigi dan merasa sudah nyaman, biasanya tidak kembali lagi ke dokter gigi meskipun perawatan belum selesai. Berbulan-bulan setelah itu, ketika rasa tidak nyaman muncul lagi, barulah mereka ingat untuk mengunjungi dokter gigi lagi. Umumnya orang Indonesia termasuk dalam golongan ini. Ada idiom "Kalau belum sakit gigi, belum ke dokter gigi". Termasuk dalam golongan ini adalah orang yang tidak pernah ke dokter gigi sama sekali.
3. Golongan "langganan"
Pasien yang termasuk golongan ini datang ke dokter gigi karena mempunyai satu atau lebih gigi yang bermasalah cukup berat. Baik karena terpaksa atau dengan keinginan sendiri untuk sembuh, mereka berkali-kali datang ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan. Pada kasus-kasus tertentu, memang gigi memerlukan perawatan yang harus dilakukan dalam 3 sampai 4 kali kunjungan. Dari pengalaman merekalah kemudian muncul istilah "Ke dokter gigi itu tidak cukup sekali, harus bolak-balik." atau "Kalau sudah punya satu gigi berlubang, bisa menular ke gigi lain."
4. Golongan "sok tahu"
Yang termasuk golongan ini adalah pasien yang datang ke dokter gigi setelah lebih dahulu mengobati sendiri tapi tidak membuahkan hasil. Biasanya cara pengobatan yang dipakai adalah cara yang sudah mentradisi di lingkungannya. Misalnya mengobati sakit gigi dengan getah pohon kamboja, puyer sakit kepala, gerusan cacing. Selain itu, yang termasuk golongan ini juga adalah pasien yang sudah mempunyai pandangan sendiri tentang cara meperlakukan giginya dan memaksa dokter gigi untuk melakukan sesuai kehendaknya, meskipun belum tentu tepat. Ada lagi yang termasuk golongan ini yaitu pasien yang banyak bicara di ruang tunggu pasien untuk menjelaskan pengobatan ala dirinya. Seolah-olah menjadi juru bicara dokter gigi yang masih bekerja di dalam dan uniknya, ada saja pasien lain yang percaya.
5. Golongan "aji mumpung"
Yang termasuk dalam golongan ini adalah mereka yang datang ke dokter gigi karena biaya perawatan gigi ditanggung oleh asuransi atau perusahaan tempat mereka bekerja. Pada akhir tahun, jumlah pasien golongan ini meningkat. Mereka datang dengan tujuan untuk "menghabiskan jatah", sayang kalau tidak dimanfaatkan. Bukan berarti pasien golongan ini tidak mempunyai masalah di rongga mulutnya, karena ada juga yang sebetulnya termasuk dalam golongan "sibuk", tapi karena belum sakit, ya belum ke dokter gigi
6. Golongan "sadar"
15 tahun yang lalu masih sangat sedikit yang termasuk dalam golongan ini. Sekarang ini jumlahnya cukup banyak. Yang termasuk golongan ini adalah mereka yang secara rutin memeriksakan giginya ke dokter gigi atau meminta dibersihkan karang giginya. Umumnya mereka memiliki gigi yang terawat, bisa tanpa lubang, tapi tidak tertutup kemungkinan banyak gigi yang sudah ditambal. Yang pasti tidak ada bau mulut. Usaha yang diperlukan untuk membersihkan karang gigi juga tidak terlalu banyak, karena biasanya karang gigi tidak terlalu tebal.
Termasuk golongan manakah anda ?
1 komentar:
Bersabarlah. Pertanyaanmu tidak akan muncul sekarang. Tidak perlu mengetik ulang pertanyaanmu. Kalau saya tidak sibuk, dalam beberapa jam pertanyaanmu berikut jawabannya akan muncul. Kalau saya sibuk atau cuti, mungkin perlu waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Silakan beri tanda centang di kotak di depan "Beri tahu saya". Kalau IDmu jelas, akan ada email notifikasi saat komentarmu dan jawaban saya muncul.
waduuuuwh, Dok!
BalasHapusSaya termasuk golongan yang mana ya?
semoga perawatan orthodonti saya berhasil....
salam, dan senyum!
ummul-orthodonti.blogspot.com