Selamat datang di warungku. Silakan ambil posisi yang enak, boleh di pojok, boleh di tengah.... ambil minum sendiri, pilih menu yang diminati.... semuanya gratis. Menunya berupa informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut. Selamat menikmati! Perlu diketahui, warung ini bukan praktek dokter gigi, karena itu tidak ada tarifnya. Juga, karena sifatnya virtual, tidak dapat menggantikan konsultasi di ruang praktek dokter gigi. Warung ini hanya menyediakan informasi, bukan solusi.
Sabtu, 03 Mei 2014
GIGI PALSU, PERLU ATAU TIDAK?
Sesungguhnya, gigi palsu tidak hanya diperlukan untuk mengatasi masalah estetika. Ada beberapa gejala yang dapat muncul apabila gigi tanggal tidak diganti.
Gigi yang sehat tidak menancap begitu saja di dalam gusi tanpa berhubungan dengan jaringan sekitarnya. Agar dapat gigi berfungsi dengan baik, diperlukan gusi, serat-serat penyanggah dan tulang yang sehat sebagai penyanggah. Ada hubungan aksi-reaksi yang dinamis antara gigi dan jaringan penyanggahnya. Beban kunyah yang diterima gigi akan diteruskan ke jaringan penyanggah. Rangsangan berupa beban ini diperlukan untuk mempertahankan bentuk dan ukuran tulang penyanggah gigi. Tanggalnya gigi akan menyebabkan berhentinya rangsangan beban kunyah. Bila tidak segera digantikan oleh gigi palsu, tulang penyangga berikut gusi yang menempel di atasnya akan menyusut. Gigi palsu yang baik akan memulihkan fungsi pengunyahan yang hilang seiring hilangnya gigi.
Penyusutan jaringan penyanggah gigi tidak hanya menyebabkan masalah yang bersifat setempat. Masalah akan merambat ke gigi-gigi tetangga. Penyusutan jaringan penyanggah gigi yang tanggal juga berarti penyusutan jaringan penyanggah gigi-gigi tetangganya, karena jaringan penyangga seluruh gigi dalam satu rahang merupakan satu kesatuan. Penyusutan ini akan menyebabkan akar gigi-gigi tetangga yang terbuka. Akar gigi tidak mempunyai email sebagai pelindung seperti mahkota gigi, akibatnya akar gigi yang terbuka menjadi sensitif terhadap rangsangan. Rangsangan dingin akan menyebabkan rasa sakit berdenyut-denyut.
Berkurangnya dukungan penyanggah gigi di salah satu sisi dan tersedianya ruangan kosong, membuat gigi tetangga mengambil posisi baru. Begitu pula yang terjadi dengan gigi antagonisnya. Akibatnya gigi-gigi tetangga menjadi miring, gigi antagonis modot (tumbuh keluar lebih panjang)dan terjadi kerenggangan antar gigi. Masalah baru yang akan muncul adalah makanan sering menyelip di antara gigi-gigi.
Bagian tidak bergigi biasanya tidak enak dipakai untuk mengunyah, sehingga memunculkan kebiasaan mengunyah di satu sisi. Secara alamiah, gerakan pengunyahan mempunyai efek membersihkan gigi. Karena itu, gigi-gigi yang tidak dipakai mengunyah akan mudah ditumbuhi karang gigi. Selain itu, oto-otot pipi yang kurang bergerak karena tidak mengunyah, lama kelamaan menjadi lisut dan wajah terlihat kempot.
Ada beberapa orang yang membiasakan diri mengunyah dengan gigi depan untuk mengganti fungsi kunyah gigi belakang yang hilang. Disain gigi depan yang berakar hanya satu tidak mampu menanggung beban kunyah. Penggunaan gigi depan terus menerus untuk mengunyah akan menyebabkan gigi goyang. Ujung-ujungnya, gigi depan harus dicabut.
Inilah yang menjelaskan mengapa pencabutan satu gigi, yang tidak digantikan gigi palsu, akan merambat ke gigi-gigi lainnya. Prosesnya bisa memakan waktu tahunan. Seringkali setelah gigi depan harus dicabut, baru muncul kebutuhan akan gigi palsu. Dalam keadaan demikian, biasanya gigi palsu akan sulit dibuat karena jaringan penyanggah tinggal sedikit. Sulit untuk mendapatkan retensi bagi gigi palsu. Gigi palsu menjadi tidak stabil dan tidak enak dipakai.
Perubahan-perubahan susunan gigi, cara mengunyah dan pendistribusian beban kunyah akan diadaptasi oleh jaringan di sekitarnya, di antaranya oleh persendian rahang di bagian depan telinga. Dalam keadaan normal, gerakan persendian rahang kiri dan kanan bersifat simetris. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat hilangnya gigi akan menyebabkan gerakan menjadi asimetris yang lambat laun mengikis bonggol sendi. Karena persendian rahang letaknya berdekatan dengan tempat keluar serat-serat syaraf yang mensyarafi kepala dan kepala, perubahan bentuk sendi dapat berakibat pada rasa nyeri di beberapa bagian leher dan kepala.
Manusia adalah makhluk yang memiliki daya adaptasi sangat tinggi. Perubahan kecil yang terjadi dalam tubuh akan selalu diadaptasi. Rentetan perubahan-perubahan kecil yang terjadi dalam jangka waktu panjang akibat hilangnya satu gigi memang bisa diadaptasi. Namun, bila pemasangan gigi palsu dapat mencegah perubahan-perubahan berikutnya, mengapa tidak memanfaatkan daya adaptasi untuk menerima benda asing ini di dalam mulut? Manusia hanya memerlukan waktu 3 hari sampai seminggu untuk terbiasa dengan rasa tidak nyaman, tambahan kegiatan rutin harian yang diakibatkan kehadiran gigi palsu.
3 komentar:
Bersabarlah. Pertanyaanmu tidak akan muncul sekarang. Tidak perlu mengetik ulang pertanyaanmu. Kalau saya tidak sibuk, dalam beberapa jam pertanyaanmu berikut jawabannya akan muncul. Kalau saya sibuk atau cuti, mungkin perlu waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Silakan beri tanda centang di kotak di depan "Beri tahu saya". Kalau IDmu jelas, akan ada email notifikasi saat komentarmu dan jawaban saya muncul.
Wow, sebelum ini nggak pernah terpikir mengenai eratnya hubungan komponen2 itu..
BalasHapusIya deh, nanti kalo gigi mulai tanggal (biasanya umur berapa sih?), langsung bikin gigi palsu.
Biasanya.... ga ada kebiasaan lah. Tergantung, kalo dijaga terus ya bisa engga ompong sampai tua! Jangan sampai omponglah!
Hapusperlu
BalasHapus